Saturday, 9 July 2011

Untuk Renungan. =)


“Dulu sebelum kalian ada seorang lelaki yang membunuh sembilan puluh sembilan orang, sehingga dia bertanyakan tentang orang yang paling alim di kalangan penduduk bumi. Mereka menunjukkannya kepada seorang rahib (ahli ibadah), kemudian orang tersebut mendatanginya dan berkata bahwa dia telah membunuh sembilan puluh sembilan orang. Apakah masih ada kesempatan baginya untuk bertaubat? Rahib tadi berkata: “Tidak.” Orang itu lalu membunuhnya, sehingga genap menjadi seratus orang. Kemudian dia bertanya tentang penduduk bumi yang paling alim. Maka ditunjukkan kepadanya seorang alim. Dia berkata kepadanya bahawa dia telah membunuh seratus orang. Apakah masih ada kesempatan baginya untuk bertaubat? Orang alim tersebut menjawab: “Ya! Dan siapakah yang mampu menghalang antaramu dengan taubat. Pergilah ke negeri ini dan itu, kerana di sana ada orang-orang yang beribadah kepada Allah Ta’ala. Beribadahlah bersama mereka, dan jangan kembali ke negerimu karena negerimu adalah negeri yang jelek.” Kemudian orang itu pergi tetapi di tengah-tengah perjalanan dia meninggal. Lalu malaikat rahmat dan malaikat adzab saling berselisih tentangnya. Malaikat rahmat berkata: “Dia datang dalam keadaan bertaubat, menghadap Allah.” Malaikat azab berkata: “Dia belum beramal shalih sama sekali.” Kemudian datanglah kepada kedua malaikat itu seorang malaikat dalam bentuk manusia. Mereka (kedua malaikat itu) menjadikannya sebagai pemutus urusan mereka. Malaikat itu berkata: “Ukurlah antara dua negeri tersebut. Mana yang lebih dekat (jaraknya dengan kedua negeri itu) maka itulah lebih berhak.” Mereka kemudian mengukurnya. Ternyata mereka dapati bahwa dia (orang yang mati itu) lebih dekat ke negeri yang baik. Maka malaikat rahmat mengambilnya.” 

- Riwayat Bukhari dan Muslim -

For full story, visit Langit Ilahi. =)


P/S : Janganlah sesekali berputus asa. Insya-Allah. ;)